Di Hari ketiga kami akan jalan-jalan di Kyoto sekaligus
berburu ramen halal di sana. Berhubung sepertinya kami tidak bisa sampai di
ramen halal saat makan siang, jadi sebelum pergi istri saya sudah masak mie
goreng untuk bekal. Maklum, system tubuh kami berdua tidak bisa diajak kompromi
kalau waktunya jam makan siang belum ada makanan yang masuk, bisa-bisa badan lemas
keliyengan, haha. Oiya kami sengaja membawa beberapa makanan dari Indonesia seperti
rendang, indomie, teri dan abon untuk menjadi makanan siang kalau tidak bisa
menemukan resto – resto halal. Rendang, teri dan abon selalu ada di tas, jadi
kalau sudah waktunya makan kami tinggal cari konbini terdekat, biasanya selalu ada
nasi instan di sana. Jadi kami hanya beli nasi dan tinggal makan dengan lauk
yang sudah kami bawa. Kalau urusan perut persiapan harus matang bro, haha. Lagipula
ini bisa menghemat sekali lho!
Tujuan pertama adalah Fushini Inari. Menuju Kyoto dari
penginapan Kishibe sangat mudah. Kami naik JR Kyoto Line dari Kishibe yang langsung
menuju Kyoto Station dalam waktu kurang dari 30 menit. Sampai Kyoto Station,
kami langsung mencari jalur JR Nara Line yang akan membawa kami ke Fushini Inari.
Fushini inari, dapat dicapai dengan JR Nara Line dari Kyoto
station dan turun di Inari Station kurang dari 10 menit. Sampai Inari line ,
banyak wisatawan yang turun di stasiun ini. Memang kawasan wisata Fushini Inari ini
sangat gampang dicapai karena berseberangan dengan Inari Station.
Cuaca yg cerah menyambut kami di Main Torii Gate Fushini Inari |
Fushini inari menjadi rangking 1 di Top Choice Traveler
oleh Tripadvisor tahun 2016 di Jepang lho, jadi ini merupakan destinasi wajib kalau ke Kyoto. Fushini Inari sendiri merupakan spot
kuil yang memiliki ribuan gerbang (*torii) yg bewarna merah. Kenapa
banyak ribuan Torii disini ? Asal-muasalnya adalah ribuan Torri ini merupakan
sumbangan dari para pengusaha – pengusaha Jepang utk Dewa Inari yang diyakini
sebagai Dewa Pertanian dalam kepercayaan Shinto.
Disini terdapat patung rubah yang menyambut kami di gerbang kuil utama, patung rubah banyak disini karena diyakini sebagai pembawa pesan dari Dewa Inari. |
Di Fushini Inari ini, Torii berdiri berbaris sampai ke
atas bukit. Rencananya kami akan menaiki tangga sampai puncak bukit. Tapi
setelah jalan beberapa lama kami melihat peta dan ternyata puncak bukit masih
jauh sekali, kami sadar ternyata rencananya terlalu optimis haha. Akhirnya kami
hanya sampai ke level tempat peristrahatan yang memiliki banyak bangku panjang.
Meskipun tidak sampai puncak tetapi pemandangan dari check point ini sangat bagus. Kami istirahat
disini dan memakan bekal mie goreng sambil menikmati pemandangan kota Kyoto yang cerah.
Kyoto view dari atas Fushini Inari |
Setelah memakan bekal, sebenarnya kami masih punya banyak
tenaga untuk naik sampai ke puncak, tapi sayangnya waktunya yang tidak cukup.
Jadi kami putuskan untuk menuruni bukit saja (alasan yang bagus kan?! haha). Saat
perjalanan turun kami sempat duduk-duduk sebentar untuk membeli minum di salah
satu Vending Machine. Dan kami menemukan minuman milk tea unik. Yeah this is
Milk tea from Java ! Padahal di Indonesia sendiri, saya tidak pernah mendengar
minuman milk tea ini.
Minuman milk tea ini kami nikmati dalam kondisi panas.
Vending Machine minuman disini bisa mengeluarkan minuman dalam kondisi dingin
dan panas lho (maafkan saya yang agak ndeso).
Makan Mie Goreng sambil lihat pemandangan kota Kyoto! Maka nikmat Tuhanmu yang manakah yang kamu dustakan? :D |
Setelah cukup mengeksplor Fushini Inari, saatnya kami menuju ramen
halal Naritaya yang berada di Distrik Gion. Saat mencari lokasi ini kami sangat
mengandalkan Gmaps. Beruntung selama di jepang kami menggunanan Simcard bmobile yang
koneksinya bagus dan cepat.
Akhirnya sampai juga setelah dua kali mondar-mandir lewat
depan jalan Naritaya, ternyata kedainya tidak sebesar yang saya bayangkan, jadi
kami sempat terlewat juga. Saat masuk ke dalam kami mendengar satu rombongan
yang berbicara Bahasa Indonesia. Ternyata meskipun kecil, kedai ini sudah cukup
terkenal di kalangan wisatawan Indoneisa yang mau mencicipi ramen di Negara
asalnya dengan aman alias halal. Di kedai ini juga disediakan ruangan yang bisa
digunakan untuk sholat lho. Kami memesan Shoyu Ramen dan Spicy Miso Ramen. Soal rasa jangan ditanya, rasanya ingin nambah lagi (laper apa doyan?) tapi lumayan juga harganya haha.
Ramen Halal yang super tasty! |
Ahkirnya kesampaian juga mencicipi ramen aslinya, it taste
sooo good! Setelah kenyang dan senang, kami menuju Nara. Cerita lengkapnya ada
di postingan selanjutnya yaa.
No comments:
Post a Comment